Masa-masa terakhir makul Pancasila, mahasiswa-mahasiswi Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga mengadakan kunjungan ke Museuem Benteng Vredeburg. Kami berangkat pukul 09.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor. Sampai di museum, kami sudah di tunggu oleh dosen kami Bapak Asroni. Kami pun masuk dengan tiket Rp. 2000 per orang. Kesan pertama yang kami lihat, gedung yang indah, menakjubkan, dan terlihat asri.
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kesultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) adalah hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur dalam negeri Raja. Benteng ini secara keseluruhan memiliki 4 gedung diorama mengenai peristiwa sejarah di Indonesia l, khususnya yang terjadi di Provinsi DIY.
A. Gedung Diorama I
Menampilkan adegan peristiwa sejarah sejak Perang Diponegoro (1825-1830) sampai dengan masa penjajahan Jepang (1942-1945). Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Mulai dari era Pangeran Diponegoro, Kongres Budi Utomo di Yogyakarta, berdirinya Organisasi Muhammadiyah, pemogokan kaum buruh Pabrik gula di sekitar Yogyakarta, berdirinya taman siswa, kongress Perempuan Indonesia yang pertama, Kongres Jong Java, hingga sejarah awal mula masuknya Jepang di Yogyakarta.
B. Gedung Diorama II
Menampilkan adegan peristiwa sejarah sejak proklamasi tahun 1945 sampai dengan Agresi militer Belanda I tahun 1947. Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia pada era proklamasi kemerdekaan indonesia. Dimulai dari diorama ketika Sultan Hamengkubuwono IX memimpin rapat dalam rangka dukungan terhadap proklamasi, pengambilalihan percetakan Harian Sinar Matahari dan diganti menjadi Kedaulatan Rakyat, hingga penurunan bendera Hinomaru dan Pengibaran bendera merah putih di Gedung Cokan Kantai (Gedung Agung).
C. Gedung Diorama III
Ruang pameran tetap diorama III menceritakan peristiwa Perjanjian Renville 1948 sampai dengan adanya pengakuan Kedaulatan RIS pada tanggal 27 Desember 1949.
D. Gedung Diorama IV
Menampilkan adegan peristiwa sejarah terbentuknya NKRI tahun 1950 sampai dengan tahun 1974. Bangunan ini berisikan berbagai cerita tentang sejarah Indonesia setelah kemerdekaan. Mulai dari pemilu pertama Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta, pertemuan Rencana Colombo tahun 1959, seminar nasional Pancasila I serta pencanangan Tri Komando Rakyat (trikora) sebagai upaya pembebasan Irian Barat.
Itulah gedung-gedung yang ada di Museum Benteng Vredeburg. Banyak pelajaran, wawasan pengetahuan yang kami dapatkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar