Ketika kemelut ada untukku
Tak satupun yang merangkul bahagiaku
Hanya sepi yang menemaniku
Bisikan suaraku yang tak terdengar lagi
Perihlah yang selalu menuntunku
Malam selalu aku tunggu
Demi hidup layakku
Demi orang yang ku sayang
Aku relakan nyawa dan ragaku
Kurela menelusuri lorong kepedihan
Merasakan getirnya daun keswdihan
Bukan aku yang menangis
Bukan aku nya yang tertegun
Tapi hatiku... oh Tuhan
Hatiku yang merasakannya
Jika aku tak ada
Andai aku tak terlahir
Perih bukan untukku
Senyummu itu semamgatt
Adanya dirimu bahagia hatiku
Ibu..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar